Saturday, September 15, 2007

Botol Susu Harus Selalu Direbus?

Prof. dr. H. Azhali, M.S. Sp. AK

Botol Susu Harus Selalu Direbus?

SAYA memiliki keponakan yang sebetulnya sudah cukup besar, sekira 3 tahun. Ia masih minum susu dengan botol karena kalau diberi dengan gelas dia selalu menolak.

Akan tetapi, saya agak heran dengan kebiasaan ibunya yang masih selalu merebus botol susu tersebut sebelum dipakai. Dulu waktu bayi, saya pikir hal itu wajar karena bayi sangat rentan dan saat itu bayi hanya minum susu botol. Namun, sekarang anak itu sudah besar dan sudah memakan apa saja, memakai piring pula (yang tidak direbus).

Apakah betul botol susu itu harus selalu direbus?

Mohon penjelasannya karena saya tidak tahu. Tanpa penjelasan dari ahlinya, alasan saya mungkin tidak akan diterima oleh yang bersangkutan (adik). Terima kasih Dok.

Ny. Rida - Bandung

Ibu Rida

BOTOL susu yang dipakai untuk bayi tetap harus dalam keadaan bersih di antaranya dengan direbus supaya jangan menjadi sarang infeksi. Sekarang, anaknya sudah berumur 3 tahun dan sudah makan bermacam-macam makanan yang disajikan dalam bermacam-macam alat, tapi tetap kita harus menjaga kebersihan. Jadi, tindakan adik Ibu merebus botol susu adalah benar. Mudah-mudahan ibu dapat memakluminya.

Bayam Menambah Darah

DOKTER, saya memiliki beberapa pertanyaan.

a. Dokter, apakah betul untuk orang yang menderita penyakit kurang darah harus banyak makan bayam?

b. Apakah betul kalau kita banyak minum teh dan susu sapi, kita tidak akan kekurangan darah?

c. Obat apa yang paling jitu untuk penanggulangan penyakit kurang darah?

d. Dokter, tolong tulis makanan yang paling berguna untuk menanggulangi kekurangan darah.

Mohon maaf pertanyaannya banyak. Mudah-mudahan dokter mau menjawab.

Ibu Kania -Bandung

Ibu Kania

PENYAKIT kurang darah itu bermacam-macam tipe dan penyebabnya. Kalau melihat pertanyaan Ibu, kemungkinan besar yang dimaksud penyakit kurang darah karena kurang zat besi.

a. Masukan besi asal makanan bergantung pada jumlah besi dalam makanan, bentuk besi dalam makanan, dan penyerapan dalam usus. Jumlah besi yang dapat diserap dari makanan asal tumbuh-tumbuhan lebih sedikit bila dibandingkan dengan makanan asal hewan. Dari bayam hanya 1,5% besi yang dapat diserap. Jadi, hanya sedikit bila dibandingkan dengan gandum yang 6%.

b. Air susu sapi dan teh dapat menghambat penyerapan besi sampai 75% karena susu sapi mengandung kalsium dan fosfor yang tinggi, sehingga akan terbentuk senyawa besi yang tidak larut dan sukar diserap. Sementara teh mengandung asam tanat yang menyebabkan terbentuk senyawa besi yang tidak larut dan sukar diserap.

Jadi, air susu sapi dan teh menghambat penyerapan besi sehingga kita bisa kekurangan besi akibatnya bisa menderita anemia (kurang besi).

c. Untuk menanggulangi anemia karena kekurangan besi, penderita harus diberi obat yang mengandung besi. Banyak obat yang mengandung besi baik dalam bentuk kapsul, serbuk, ataupun sirup.

d. Persentase jumlah besi yang diserap dari berbagai jenis makanan sbb:

1. Makanan asal tumbuhan:

- Beras 1%
- Bayam 1,5%
- Kacang hitam 3%
- Jagung 3,5%
- Selada 5%
- Gandum 6%
- Kacang kedelai 7%

2. Makanan asal hewan:

- Ikan 10%
- Hati sapi 13%
- Daging sapi 22%

Perlu diketahui, penyerapan besi di usus akan meningkat bila kita tambahkan vitamin C, air susu ibu, asam amino, protein hewani dll. Namun, penyerapan itu akan dihambat bila kita tambahkan air susu sapi, teh dll.

Mudah-mudahan pertanyaan Ibu sudah terjawab.

Manfaat Susu

Assalamu'alaikum Wr.Wb

Dokter Yth,

ADA anggapan anak balita yang banyak minum susu, tapi makannya sedikit (bahkan terkadang tidak mau makan) tidak usah dikhawatirkan.

Apa itu benar? Karena setahu saya susu kan cuma penyempurna gizi. Saya lihat, di masyarakat anggapan tentang betapa bagusnya manfaat susu masih terpahat erat di benak mereka.

Mohon dokter menjelaskan secara rinci.

Ny. Dani.

Bandung

Ny. Dani

SUSU merupakan minuman/makanan terbaik bagi bayi terutama bagi bayi kurang dari 6 bulan. Bayi dapat tumbuh baik dan sehat bila diberi ASI saja sampai umur 6 bulan.

Untuk anak balita, di samping susu sudah harus diberi makanan lunak/padat supaya enzim-enzim pencernaan di usus terangsang dan berfungsi baik.

Jadi, di samping susu harus sudah dikenalkan macam-macam makanan, tapi jangan main paksa karena makan/minum adalah suatu kenikmatan, bukan suatu siksaan.

Harap maklum.

Takut Obesitas

Dok, anak saya perempuan berumur 12 tahun, tingginya 140 cm dan berat badannya 34 kg. Saya melihat terlalu gemuk, perutnya pun buncit. Dengan kondisi badan seperti itu, geraknya juga terlihat agak kurang gesit, lari pun kurang gesit. Ia memang kini senang makan, namun dengan gizi yang tidak seimbang.

Saya khawatir dengan keadaan anak saya itu, saya takut dia obesitas, apalagi dari garis keturunan keluarga kami termasuk keturunan gemuk.

Bolehkah saya menahan nafsu makannya yang begitu besar? Tapi di sisi lain saya sadar dia kini sedang berkembang dan memerlukan nutrisi yang cukup.

Terima kasih atas perhatian dan jawaban dokter.

Ibu Ida

Cibaduyut

Ibu Ida

Obesitas bukan penyakit, tapi gejala yang penyebabnya banyak faktor seperti:

- Turunan
- Lingkungan
- Kelainan otak/hormon
- Psikis

Obesitas bisa berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi:

1. Jantung dan pembuluh darah:

- Tekanan darah tinggi
- Total kolesterol tinggi
- Serum trigliserid tinggi

2. Hyper insulinism - diabetes

3. Cholelithiasis: batu empedu

4. Gangguan paru

Tindakan terbaik yaitu:

- Diet mengurangi intake dengan membatasi makanan yang masuk.
- Exercise: olah raga supaya pengeluaran bertambah.

Diet misalnya membagi makanan dalam golongan seperti traffic light.

a. Golongan makanan hijau yang boleh dimakan tidak terbatas.
b. Golongan makanan kuning yang boleh dimakan terbatas.
c. Golongan makanan merah yang tidak boleh dimakan.

Sehingga kita tahu makanan yang sesuai

No comments: