Saturday, September 15, 2007

Penjual Alat Kesehatan

Tensimeter Makin Beragam dan Canggih



Tensimeter kian beragam. Perkembangan teknologi yang semakin maju, menyebabkan bentuk dan ragam jenis tensimeter pun ikut berubah. Yang paling mencolok tentu saja, dari segi desain dan teknologi. Sehingga penggunaannya pun kian praktis, tidak lagi dipompa, karena menggunakan metode digital.

Perkembangan teknologi tensimeter itu membuat kita tidak perlu lagi pergi ke dokter hanya untuk sekedar mengukur tekanan darah. Pengukuran tekanan darah, sekarang bisa dilakukan di rumah, di kantor atau bahkan di dalam mobil. Hasil pengukurannya pun cepat dan langsung mengetahui angka tekanan darah pada monitor tensimeter. Sementara model lama, pengguna harus mulai dengan mereka-reka dan merasakan denyutan nadi sebelum memasangkan tensimeter. Tak pelak beragam tensimeter belakangan laku di pasaran. Tengok saja tensimeter bermerek Omron, Microlife, dan Tensoval.

Omron, merilis sejumlah produk. Diantaranya Blood Pressure Monitor IA-2(BPM IA-2). Selain dapat mendeteksi denyut jantung yang tidak teratur, BPM IA-2 juga memiliki teknologi canggih untuk mendeteksi gerakan tubuh pada saat pengukuran. Tensimeter ini juga dapat menampilkan rata-rata tiga kali pengukuran akhir.

Pabrikan Microlife menamakan salah satu tensimeter unggulannya dengan Automatic White (AW). Nama itu sesuai dengan tampilan warnanya dan teknologi otomatisasi yang dikenakannya. AW mempunyai bentuk menarik, bulat seperti dompet dengan perpaduan warna putih dan biru. Alat ini mudah digunakan, tinggal menekan satu tombol.

Jika kedua model difungsikan dengan melekatkan pada lengan, Wrist Watch Dot Matrix (WWDM) --juga buatan Microlife-- sedikit berbeda. WWDM hanya membutuhkan pergelangan tangan saja untuk pengukuran tekanan darah. Pemakaiannya seperti memakai jam tangan. Hebatnya, dengan teknologi dot matrix, alat seharga Rp 1,1 juta ini dapat menyimpan 30 data memori dan mudah dibawa berpergian.

Sementara Tensoval mengeluarkan TKN 01-001 (tensoval comfort) yang memiliki kelebihan lain. Tensimeter mungil ini dilengkapi dengan kantong penyimpanan, sehingga mudah untuk dibawa berpergian. Dengan double memory untuk menyimpan data, produk buatan Jerman ini siap untuk bersaing di pasaran.Tensimeter digital tersebut dapat ditemui di toko-toko penjual alat kesehatan dan apotik ternama.

Omron BPMI-2 dapat dimiliki dengan harga Rp 950 ribu. Satu pengelola kartu kredit menawarkan cicilan selama enam bulan, dengan cicilan Rp 174 ribu per bulan selama enam bulan. Sementara AW dengan garansi 2 tahun, dipasarkan dengan harga Rp 500 ribu, atau cicilan hanya Rp 91 ribu per bulan untuk enam bulan.

WWDM dapat diperoleh hanya dengan Rp 110 ribu per bulan dalam jangka waktu 12 bulan. Sedangkan tensoval comfort dapat diperoleh dengan cicilan Rp 141 ribu setiap bulan, untuk jangka waktu enam bulan.


Tensimeter Digital Versus Tensimeter Merkuri

Setiap orang pasti pernah sakit. Jika sakit, biasanya kita pergi ke dokter. Setelah menanyakan keluhan pasien, dokter biasanya akan memeriksa tekanan darah pasien tersebut. Alat untuk memeriksa tekanan darah disebut tensimeter. Tensimeter menjadi alat wajib yang tersedia di ruang praktek dokter untuk memeriksa pasiennya.

Cara mengukur tekanan darah adalah dengan memasangkan sebentuk sabuk yang dilingkarkan dengan alat perekat di lengan. Sabuk itu dihubungkan dengan pipa karet. Pada tensimeter model lama, pipa karet terbagi dua, satu berhubungan dengan alat ukur, dan lainnya dengan alat pompa.

Unit pengukur tensimeter menggunakan milimeter air raksa (milimetres of mercury). Karenanya, jika pompa ditekan, maka air raksa di alat ukurpun akan naik. Belakangan bekembang tensimeter digital. Mana yang lebih akurat, tensimeter digital atau tensimeter merkuri? Situs www.indocoreperkasa.com, mengungkap tensimeter digital memiliki tingkat sensitivitas yang cukup tinggi. Sehingga, dalam pengukurannya pasien harus mengikuti benar petunjuk yang disarankan.

Jadi, jangan heran jika hasil pengukuran tensimeter digital lebih tinggi dibandingkan tensimeter merkuri. Karena, sedikit saja aktivitas yang terjadi selama pengukuran dapat meningkatkan nilai tekanan darah. Sedangkan pasien yang diukur tekanan darahnya oleh dokter, terbaring diam tanpa bergerak. Sehingga nilai pengukurannya tidak dipengaruhi oleh hasil aktivitas.

Karena itu, ada tensimeter yang mengharuskan pemakainnya untuk melakukan tiga kali pemakaian. Hasilnya kemudian dirata-rata, sehingga didapatkan hasil tensi akhir.

Jika Anda ingin mengecek tekanan darah sendiri, silahkan mencoba tensimeter digital. Selain praktis, alat ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kita akan pentingnya kesehatan.

No comments: