Saturday, September 15, 2007

Alat Kesehatan di RSUD Tripat Lombok Barat diindikasikan bermasalah

Alat Kesehatan di RSUD Tripat Lombok Barat diindikasikan bermasalah

Dari hasil kunjungan DPRD tersebut sekitar tanggal 23 Juni 2007 yang menemukan beberapa kejanggalan dalam pengadaan alat-alat kesehatan diantara alat tersebut adalah alat Clinical Chemistry Analyzer atau dalam bahasa Indonesianya alat Analisa Kimia Klinik yang luarnya Made In Jerman sedangkan isi dalamnya made in China dan Israel.


Mataram, Nusatenggaranews.com.-
Mencuatnya tanggapan PT Graha Ismaya beserta rekanannya CV Bersama Jaya dibeberapa media massa di NTB beberapa waktu yang lalu cukup menarik perhatian masyarakat. Karena statemen dalam bentuk advertorial tersebut muncul dibeberapa media di NTB setelah adanya kunjungan anggota Komisi IV DPRD Lombok Barat ke RSUD Tripat yang berada di wilayah yang sama.

Dari hasil kunjungan DPRD tersebut sekitar tanggal 23 Juni 2007 yang menemukan beberapa kejanggalan dalam pengadaan alat-alat kesehatan diantara alat tersebut adalah alat Clinical Chemistry Analyzer atau dalam bahasa Indonesianya alat Analisa Kimia Klinik yang luarnya Made In Jerman sedangkan isi dalamnya made in China dan Israel.

Ini jelas mengundang perhatian banyak pihak salah satunya. Sudirman Ahmad, SH Sekretaris Lembaga Lecrassering Indonesia Propinsi NTB ketika ditemui wartawan kemarin (26/08) mengatakan bahwa ada hal yang aneh pada saat dilakukan proses tenderisasi pertama misalnya sudah sangat jelas bahwa CV Bersama Jaya yang merupakan perusahaan rekanan dari PT Graha Ismaya selaku pemasok alat-alat kesehatan itu bermasalah terbukti dengan hasil temuan Irjen Departmen Kesehatan RI tahun 2006 yang mengatakan bahwa CV Bersama Jaya tidak mempunyai alamat yang jelas di NTB. Kok bisa-bisanya CV tersebut dijadikan rekanan. inikan sangat ironis tegasnya.Belum lagi temuan dari kunjungan para Wakil Rakyat Lombok Barat yang menemukan hal yang sangat janggal seperti yang dimaksud diatas misalnya alat kesehatan tersebut luarnya yang bermerk Jerman, tapi isi komponennya bermerk China dan Israel ini kan sudah jelas-jelas tidak benar. Maka harapan saya Pemerintah selaku pelaku sistim dan pengambil kebijakan,benar-benar dapat menyikapi persoalan tersebut, Jika dibiarkan terus berlanjut akan merambat kebeberapa daerah, maka apa jadinya terhadap sistim pemerintah kita korbannya pasti rakyat kecil yang tidak tahu apa apa tegasnya

No comments: