Thursday, September 20, 2007

Geliat Bisnis Alat Kesehatan

Geliat Bisnis Alat Kesehatan
Kamis, 07 September 2006
Oleh : Yuyun Manopol

Sulastri, pengamat kesehatan, mengatakan, “Pembeli terbesar di bisnis ini adalah pemerintah.” Pembelian oleh pemerintah mencapai Rp 800 milliar–1,2 triliun/tahun. Bahkan di zaman pemerintahan sebelumnya, Dirut Putria Pratama Hayu ini mencermati, pembelian alat kesehatan mencapai Rp 2 triliun/tahun.



Siapa saja pemain di bisnis alat kesehatan? Menurut data Gabungan Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab), saat ini jumlah produsen peralatan kesehatan di Indonesia tidak banyak, hanya 18 perusahaan. Akan tetapi, anggota Gakeslab sangatlah besar: mencapai 2.006 anggota. Mereka meliputi produsen, distributor, importir dan maintenance.



Buntoro mengungkapkan, ada tiga perusahaan alat kesehatan yang terbesar di Indonesia saat ini: PT Mega Andalan Kalasan (MAK), PT Abadi Nusa dan PT Andini Sarana. Pria kelahiran Purbalingga yang kini terhitung pemilik dan komandan MAK ini mengatakan, perusahaannya menguasai 50% furnitur rumah sakit (hospital furniture) di Indonesia. Perusahaan yang berpusat di Yogyakarta ini memiliki lenih dari 350 karyawan dan beromset Rp 60 miliar/tahun. Berkenaan dengan tempat tidur, saat ini sekitar 60% furnitur rumah sakit di pasar merupakan buatan dalam negeri. Menurutnya, kontribusi furnitur rumah sakit terhadap total omset alat kesehatan berkisar 5%-10%/tahun.



Abadi Nusa merupakan perusahaan di bidang sphygmanometer, tensimeter, stetoskop & part. Ade Tarya Hidayat, CEO Abadi Nusa, mengungkapkan, kini perusahaannya menguasai sekitar 40% pasar tensimeter di Tanah Air. Perusahaan yang berkapasitas produksi 150 ribu tensimeter dan 15 ribu steteskop/bulan ini mendistribusikan sendiri produknya.
Global-Alkes : Bursa Online Jual Beli Dan Info Harga Alat Kesehatan

No comments: