Thursday, September 20, 2007

Merawat Pasien di Rumah

Merawat Pasien di Rumah


Kota besar sering kali membuat warganya "kehabisan" waktu untuk keluarga. Apalagi jika salah satu anggota keluarga tengah sakit parah dan membutuhkan perawatan. Kini, beberapa rumah sakit di Jakarta menyediakan layanan perawatan pasien di rumah agar mereka bisa tetap dekat dengan keluarga.

Layanan perawatan pasien di rumah ini biasa disebut homecare. Rumah sakit yang menyediakan fasilitas itu di antaranya Rumah Sakit Kanker Dharmais dan Rumah Sakit Omni Medical Center (OMC). Mereka siap mengirimkan tim perawat dan dokter ke rumah pasien selama diperlukan.

Meski siap kapan pun diperlukan, layanan di rumah tak asal diberikan setiap kali ada permintaan. "Kami menilai dulu mana pasien yang butuh dan bisa dirawat di rumah dan mana yang tetap harus dirawat di rumah sakit," kata Maria A Witjaksono, dokter ahli perawatan paliatif dari Unit Paliatif RS Kanker Dharmais.

Pasien yang bisa mendapatkan layanan di rumah adalah mereka dengan penyakit parah yang secara medis tak dapat disembuhkan. Pasien yang tak memiliki harapan hidup sebaiknya dibawa pulang untuk dirawat di rumah. Kalau perawatan pasien diteruskan di rumah sakit, keluarga akan terbebani biaya yang makin membengkak. Pasien dengan nyeri kronik juga bisa mendapat layanan di rumah.

Wakil Direktur Keperawatan RS OMC Kartini Padang mengungkapkan hal senada. Meski tak ada batasan baku, layanan di rumah biasanya diberikan kepada pasien dalam kondisi berat, seperti stroke, post-stroke, hepatitis kronis, gagal ginjal kronis, diabetes berat, dan lanjut usia.

"Layanan di rumah dari RS OMC juga merawat pasien yang baru menjalani operasi besar dan pascamelahirkan," katanya.

Menanggulangi nyeri

Karena secara medis tak bisa disembuhkan lagi, perawatan di rumah lebih fokus pada penanggulangan nyeri yang muncul akibat penyakit pasien. Maria mengatakan, nyeri yang diderita akan menurunkan kualitas hidup pasien.

"Jika nyeri tidak ditangani dengan baik, selama itu dia tak akan mampu berbuat apa-apa," tutur Maria. Kalau pasien tak bisa beraktivitas, berarti dia kehilangan kualitas hidup. Selain nyeri, pelayanan di rumah juga untuk menanggulangi gejala fisik lain yang muncul karena penyakit pasien.

Namun, merawat pasien di rumah tak berarti memindahkan rumah sakit ke rumah pribadi. Anda jangan berharap "peralatan berat" rumah sakit dipindahkan ke rumah untuk merawat pasien. Peralatan yang dibawa ke rumah adalah alat kesehatan yang sifatnya mempermudah dan meringankan pasien jika timbul gejala, seperti tabung oksigen, nebulizer, kursi roda, dan alat bantu jalan.

Tim layanan di rumah sebisa mungkin tak menjaga pasien 24 jam terus-menerus. Selama pasien bisa dirawat keluarga, tim layanan cukup berkunjung secara berkala sesuai keperluan. Untuk itu, tim juga memberi penyuluhan kepada keluarga tentang kondisi pasien dan cara penanganannya.

Mereka belajar mulai dari menjaga kebersihan tubuh, pemberian nutrisi, juga cara-cara menangani pasien saat nyeri muncul.

"Kalau tiba-tiba terjadi sesuatu dengan pasien, keluarga tak panik karena sudah tahu penanganannya," kata Maria. Sebelum perawatan fisik dilakukan, yang lebih penting adalah memerhatikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual pasien dan keluarga.

"Kadang-kadang kita kewalahan menangani banyaknya permintaan pasien untuk homecare," kata Maria. Kalau kekurangan tenaga, RS Kanker Dharmais mengambil perawat paruh waktu yang dididik lebih dulu. Layanan ini juga dibantu ahli psikologi dan rohaniwan.

Rumah Sakit OMC menyediakan dua jenis layanan, yaitu perawatan intensif 24 jam dan tindakan. Layanan perawatan 24 jam menyediakan perawat yang bisa mendampingi pasien selama 24 jam penuh, sedangkan pada layanan tindakan perawat hanya datang jika diperlukan.

Tekan biaya

Dari segi biaya, biaya merawat pasien di rumah lebih murah dari biaya perawatan di rumah sakit. Setidaknya, pasien tak perlu membayar biaya kamar. Tanpa menyebut besarnya, Kartini mengungkapkan, biaya yang dikeluarkan untuk layanan di rumah selama 24 jam bisa lebih murah 50 persen dibandingkan dengan menyewa ruang perawatan kelas VIP yang berkisar Rp 700.000-Rp 900.000 per hari. Adapun di RS Kanker Dharmais, biaya sekali kunjungan Rp 160.000.

Bila pelayanan di rumah mengharuskan pasien dirawat inap, RS OMC menyediakan ambulans gratis meski mobil hanya bisa menjemput pasien dalam radius 10 kilometer dari lokasi rumah sakit. Sementara RS Kanker Dharmais memiliki pekerja sosial untuk menjemput dan mendampingi pasien yang tak memiliki keluarga.

Di tengah kemacetan Jakarta, layanan di rumah bisa menjadi alternatif agar keluarga tak kehabisan waktu menjenguk pasien.




Sumber: Kompas
Penulis: Lusiana Indriasari
Global-Alkes : Bursa Online Jual Beli Dan Info Harga Alat Kesehatan

No comments: