Biar Mahal, Cepat Balik Modal
Oleh : Eva Martha Rahayu
“Kami selalu mengikuti perkembangan teknologi dalam pengadaan alat kesehatan,” ungkap Pauline. Itulah sebabnya saban setahun sekali atau dua kali Siloam mengirim beberapa dokter untuk ikut pelatihan penanganan penyakit dengan dukungan alat kesehatan tercanggih. Karena Siloam terkenal dalam layanan neuro science – seperti bedah saraf, pemeriksaan saraf dan jantung – alat kesehatan pemeriksaannya dilengkapi secanggih mungkin. Sejauh ini suplai alat kesehatan Siloam didukung oleh 300 pemasok tetap, dan ratusan pemasok lainnya untuk kebutuhan alat kesehatan kecil-kecil.
Sekarang alat kesehatan terkini koleksi Siloam adalah MSCT Scan 16 sayatan yang dibeli tahun 2005. “Memang sekarang ada yang 64 sayatan, tapi kami pikir dengan 16 sayatan pun sudah bisa. Alat itu untuk pemeriksaan jantung dan pembuluh darah ke otak,” Pauline menjelaskan. Juga, dilengkapi dengan USG empat dimensi untuk periksa kehamilan. Selain itu, juga memiliki angiografi untuk mendeteksi pembuluh darah jantung. Tak ketinggalan magnetic resonance imaging (MRI) guna melihat jaringan tubuh (pembuluh darah pecah, misalnya). Dalam grup jaringan Siloam Hospital (lima cabang) hanya memiliki satu alat canggih itu. Jadi bila ada pasien yang harus diperiksa dengan MRI, dikirim ke cabang Karawaci. Wajar saja karena mahalnya harga alat kesehatan itu. “Kalau masing -masing rumah sakit beli sendiri, wah biaya perawatannya mahal,” kata Pauline.
Sementara itu, sumber di Husada mengklaim, rumah sakit ini sejak tahun 2000 selalu terdepan dalam penerapan teknologi terbaru alat kesehatan dibandingkan dengan kompetitor. Uniknya, pembelian itu tidak tergantung pada demand, melainkan lebih menitikberatkan prospek alat itu ke depan. “Kalau by demand, kami bisa ketinggalan. Sebab, itu berarti yang lain sudah pakai, kami baru mengikuti,” ujar sumber SWA itu. Selama ini alat kesehatan yang dibeli Husada lebih banyak untuk radiologi (diagnosis penyakit), salah satu bidang yang menjadi keunggulannya. Dan alat kesehatan canggih andalan Husada tak jauh beda dari rumah sakit lain, seperti MRI 1,5 tesla dan MSCT Scan.
Masing-masing rumah sakit punya pertimbangan khusus dalam memilih alat kesehatan yang bakal dibeli. Cinere menekankan pada faktor pembelian di agen resmi agar menguasai teknik pemakaian alatnya, layanan pascajual, siapa dokter yang akan memakai, berapa harganya dan bagaimana pola pembayarannya. “Pokoknya alat kesehatan yang kami gunakan atas dasar fungsi, untung-rugi, serta apakah dokter bisa memaksimalkan penggunaan alat kesehatan itu agar diraih manfaat yang optimal,” Winahyo menuturkan.
Di Siloam, pengadaan alat kesehatan umumnya atas rujukan para dokter. Rata-rata dokter sudah mengenal alat kesehatan terbaru dari hasil simposium di luar negeri. Sang dokter mendiskusikan dengan dewan direksi atau pemilik rumah sakit untuk menjelaskan manfaat alat itu. Selanjutnya, manajemen menghubungi distributor alat kesehatan yang bersangkutan. Jika di dalam negeri tidak ada distributornya, manajemen langsung mengontak produsen alat kesehatan itu di luar negeri. Biasanya rumah sakit ini membeli alat kesehatan sistem paket dengan biaya pelatihan hingga ke negara asal pembuat alat kesehatan itu.
Berapa nilai investasi belanja alat kesehatan? Bervariasi, tergantung pada jenis dan fungsinya. Ambil contoh alat kesehatan yang dibeli Siloam sebagaimana dipaparkan Pauline, untuk MSCT Scan dan angiografi senilai US$ 1 juta; echo (periksa jantung) harganya US$ 600 ribu; dan MRI US$ 1,5 juta per unit. Adapun harga alat kesehatan yang dibeli Cinere bisa di atas Rp 10 miliar per unit. “Mahal sekali harganya. Untuk total nilai investasi kami tidak bisa sebutkan,” kilah Winahyo.
Monday, September 17, 2007
Harga Alat Kesehatan Murah
Posted by
Cheria Holiday
at
7:56 PM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment