PMI Membantah Lakukan Praktik Jual Beli Darah
KARAWANG, (PR).-
Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Barat membantah keras jika selama ini mereka dituduh memperjualbelikan stok darah. Biaya yang dikenakan kepada masyarakat yang membutuhkan darah hanya merupakan cost service yakni biaya untuk operasional PMI dalam mengelola darah.
"Darah yang diambil dari pedonor perlu disimpan dalam alat khusus. Setelah itu, darah tersebut perlu ditempatkan pada alat pendingin agar tidak cepat rusak. Itu semua memerlukan pembiayaan," ujar Ketua PMI Jawa Barat, Drs. H. Karna Suwanda, seusai mengikuti upacara HUT ke-62 PMI dan Pembukaan Temu Karya Relawan PMI tingkat Jawa Barat yang dipusatkan di Kab. Karawang, Kamis (6/9).
Menurut dia, PMI Jawa Barat menjamin kebutuhan darah bagi masyarakat Jabar tidak bakal kekurangan. Sebab, mereka telah membina ribuan pedonor tetap serta melakukan serangkaian kegiatan donor darah insidentil pada event-event tertentu.
"Permintaan darah biasanya mengalami peningkatan 10% hingga 15% menjelang Idulfitri. Pada hari-hari tersebut biasanya sering terjadi kecelakaan lalu lintas," kata Karna Suwanda.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Danny Setiawan dalam sambutannya mengimbau agar masyarakat lebih meningkatkan kebersamaan, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pasalnya, kerusakan lingkungan merupakan salah satu penyebab timbulnya bencana yang akhir-akhir ini kerap melanda Indonesia.
"Ada dua sifat bencana alam yang terjadi saat ini. Yakni yang bersifat natural disaster dan man made disaster," ujar Gubernur.
Menurut dia, natural disaster terjadi karena secara alamiah negara kita berada pada rangkaian jalur Pacific ring of fire yang memang rentan terhadap bahaya gempa tektonik dan tsunami. Sementara man made disaster lebih disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bijak dalam memelihara lingkungan, sehingga timbul banjir dan tanah longsor.
Guna mengeliminasi hal itu, sambung Gubernur, masyarakat wajib memelihara kelestarian lingkungan agar bencana yang bersifat man made disaster tidak gampang terjadi. "Pemerintah Jawa Barat akan terus menggelorakan semangat sauyunan kepada masyarakat yakni semangat kebersamaan dan sinergitas dalam mewujudkan visi Jawa Barat 2010," kata Gubernur.
Disebutkan, HUT PMI sebenarnya jatuh pada 17 September mendatang. Namun, karena hari itu sudah masuk Ramadan, peringatan HUT PMI dimajukan Kamis (6/9) ini.
Menurut Gubernur, dalam usia yang cukup tua ini PMI tetap setia mendampingi perjalanan anak bangsa melalui berbagai karya nyata di bidang kemanusiaan. Pada zaman perjuangan kemerdekaan PMI mampu melayani masyarakat melalui pendirian dapur umum, posko pertolongan pertama, dan penyediaan tempat pengungsian. Sekarang PMI terlah bertransformasi menjadi pelayan masyarakat pada bidang penanggulangan bencana, pengelolaan transfusi darah, pelayanan sosial dan kesehatan, serta pembinaan generasi muda melalui korps sukarela (KSR) dan kegiatan palang merah remaja
Saturday, September 15, 2007
Jual Beli Alat Kesehatan
Posted by
Cheria Holiday
at
5:13 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment