Thursday, September 13, 2007

Swasta kurang minati bisnis uji kalibrasi alkes

Swasta kurang minati bisnis uji kalibrasi alkes

* Cetak

JAKARTA: Minat para pengusaha untuk berinvestasi di bisnis laboratorian uji kalibrasi alat kesehatan (alkes) masih sangat minim karena dinilai belum menguntungkan.

Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia (Ikatemi) Supardjo mengatakan belum seluruh rumah sakit mau melakukan uji kalibrasi secara rutin terhadap seluruh peralatan yang dimiliki, sehingga swasta belum berminat menggarap bisnis laboratorium uji kalibrasi alat kesehatan.

"Keberadaan laboratorium uji kalibrasi alat kesehatan milik swasta masih terbatas. Jumlahnya tidak mencapai 10 unit dan kapasitas ujinya pun masih sangat kecil," kata Supardjo, yang juga menjadi salah satu staf di Pusat Sarana, Prasarana, dan Peralatan Kesehatan Departemen Kesehatan, pekan lalu.

Sosialisasi tentang manfaat uji kalibrasi alat kesehatan yang masih sangat minim juga membuat sektor tersebut tidak menarik bagi para investor. Di sisi lain, dana yang dibutuhkan untuk investasi pada bidang laboratorium uji kalibrasi alat kesehatan sangat besar.

Saat ini, sebagian besar uji kalibrasi alat kesehatan saat ini dilakukan Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) milik Depkes yang ada di Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Supardjo menambahkan rendahnya minat rumah sakit pemerintah di Medan dan Makassar untuk melakukan uji kalibrasi alat kesehatan, mendorong Depkes memberikan subsidi pada BPFK sehingga pengujian bisa dilakukan secara gratis, khususnya pada rumah sakit-rumah sakit pemerintah. Subsidi tersebut juga akan dilakukan di provinsi lain.

Menurut dia, para pengelola rumah sakit umumnya enggan melakukan uji kalibrasi alat kesehatan yang dimiliki karena membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi pengujian terhadap beberapa peralatan masih bersifat sukarela.

Kendati pemerintah belum mewajibkan uji kalibrasi terhadap seluruh alat kesehatan, pengelola rumah sakit telah diwajibkan untuk mengikuti standar minimum yaitu melakukan uji kalibrasi pada peralatan vital dalam perawatan pasien.

Oleh Yeni H. Simanjuntak
Bisnis Indonesia

No comments: