Berkah dari Krisis Moneter
Arin Widiyanti - detikfinance
Jakarta - Disaat banyak pengusaha gulung tikar dihantam krisis, Ahmad Syarifudin justru bisa menikmati berkah dari krisis moneter. Omset usahanya pun kini mencapai ratusan juta.
"Untung ada krismon". Itu satu kalimat yang pas mengambarkan perasaan Ahmad Syarifudin pemilik CV Nuri Teknik yang bergerak di bidang alat kesehatan dan rumah sakit yang beralamat di Jl. Raya Sadamaya, Cianjur ini.
Sarjana teknik Itenas ini mengaku belajar secara otodidak membuat cetakan dan memproduksi alat kesehatan belajar dari buku dan internet.
Keinginan Ahmad membuka usaha ini muncul setelah melihat alat-alat kesehatan di rumah sakit rata-rata merupakan barang impor. Berdasarkan keprihatinan tersebut, ia pun berinisiatif untuk membuat sendiri.
"Ide saya muncul setelah mengamati perusahaan supplier alat kesehatan tempat adik saya bekerja ternyata produknya impor. Saya bertanya kenapa mesti impor? Coba kita kerjakan sendiri," jelas Ahmad yang ditemui detikFinance di Gedung SPC, Jalan Gatot Subroto, Selasa (26/6/2007).
Ia pun lantas memberanikan diri ke perusahaan tersebut agar mendapat order. "Kebetulan keluarga saya memiliki usahabengkel pembuatan dan perawatan alat beras," ungkap juragan beras Cianjur ini.
Untungnya kenekatan itu berbuah hasil order pun diraih, order pertama adalah satu unit trolley USG. Dengan modal kerja awal satu gergaji tangan dan satu mesin bor tangan seharga Rp 500 ribu.
Lalu order pun mengalir untuk membuat 800 unit timbangan bayi yang hasilnya untuk membeli modal kerja mesin-mesin rongsokan yang diperbaikinya hingga dapat berguna.
"Alhamdulilah saya untung lalu beli mesin bekas untuk membuka bengkel sendiri," kisahnya.
Ahmad pun bercerita bagaimana ia justru menangguk untung saat krisis moneter datang.
"Justru saat krisis usaha saya booming diluar prediksi hingga kewalahan terima order. Omset naik bukan 100-200% lagi tapi ribuan persen, karena saya belanja disaat belum krisis," ujarnya bangga.
"Sebabnya rumah sakit yang semula orientasi impor beralih produk lokal yang kualitasnya tidak beda namun harga lebih miring, bahkan perusahaan internasional asal Swedia ikut memesan ke saya," kenang Ahmad.
Hasilnya, kini ia membuka pabrik serupa di Sukabumi yang merupakan join dengan pemodal besar. Omsetnya pun mencapai Rp 500 juta.
Ahmad bahkan terpilih menjadi juara dua Dji sam Soe Award 2006 karena dianggap sebagai enterpreneur UKM yang sukses sehingga menjadi inspirasi.
Saturday, September 15, 2007
Berkah dari Krisis Moneter
Posted by
Cheria Holiday
at
4:42 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment