Tuesday, September 18, 2007

Pencegahan Diabetes Terhadap Penderita Hipertensi

Jakarta, Kompas - Penyakit pembuluh darah hipertensi (tekanan darah tinggi) tak hanya menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, dan stroke, tetapi dalam banyak kasus acapkali memunculkan adanya penyakit diabetes mellitus (kencing manis) baru. Untuk menghindari kemungkinan terkena diabetes, para penderita hipertensi diminta menjaga tekanan darahnya dengan menjaga berat badan (agar tak kegemukan), kadar gula darah, kadar trigleserin dalam darah, dan tingkat HDL.

Ahli penyakit jantung dan penyakit pembuluh darah dari Rumah Sakit Jantung Harapan Kita/Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr Soenarya Soerianata SpJP, menyampaikan hal itu di Jakarta, Kamis (8/7). Jumlah penderita diabetes di setiap tahun meningkat seiring makin bertambahnya penderita hipertensi dan penyakit jantung. "Keberhasilan menekan penderita diabetes baru berarti juga akan menekan jumlah penderita penyakit pembuluh darah," kata Soenarya.

Identifikasi kesehatan

Munculnya diabetes baru berhubungan erat dengan adanya zat angiotensin II dalam penderita hipertensi. Angiotensin II adalah mikrovaskuler penghambat aliran darah dalam tubuh yang mengakibatkan hipertensi. Namun, zat itu juga menghambat produksi pelepasan insulin. Akibatnya, penderita hipertensi bisa terkena penyakit baru, diabetes mellitus.

Pemakaian obat anti-hipertensi memang bisa menurunkan tekanan darah, tetapi penderita tetap bisa menderita diabetes. Secara umum, munculnya hipertensi bisa dihindari dengan cara identifikasi kesehatan. "Periksa saja apakah perut mulai buncit (karena kegemukan), tekanan darah di atas 140/90 mm Hg dan gula darah di atas 110, trigliserin di atas 150. Kalau tiga syarat terpenuhi, berarti masuk dalam sindrom metabolik," katanya. Jika tak diperbaiki, 5-6 tahun ke depan yang bersangkutan bisa terkena hipertensi dan diabetes.

Selain mendeteksi dan melakukan pencegahan, PT Novartis Biochemie kini memperkenalkan Valsartan yang semula hanya anti-hipertensi belakangan diketahui juga mampu mencegah diabetes baru. Menurut ahli penyakit jantung dan pembuluh darah dari RS dr Soetomo Surabaya, dr FP Rudyatmoko SpJP, keberhasilan Valsartan didasarkan pada penelitian VALUE (Valsartan Antihypertensive Longterm Use Evaluation) selama enam tahun di 31 negara. Penelitian ini melibatkan 15.245 pasien hipertensi usia 50 tahun ke atas, dengan risiko tinggi mengalami komplikasi penyakit kardiovaskuler.

Hasil penelitian menunjukkan, pemakaian Valsartan selain menurunkan angka kesakitan dan kematian kardiak, kematian akibat serangan jantung, juga menekan kejadian diabetes baru pada penderita hipertensi sampai 23 persen dibandingkan dengan pemakaian obat anti-hipertensi lainnya. (TRI)

Sumber: KompasGlobal-Alkes : Bursa Online Jual Beli Dan Info Harga Alat Kesehatan

No comments: